TEORI
ORGANISASI UMUM 2
MAKALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
NAMA:
MUKHAMAD AINUR ROFIQ
KELAS:
2KA11
NPM:
14115840
MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga
kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
ORGANISASI”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita
semua bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi itu juga penting.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .……………………………………………………………………….….…1
Daftar Isi ……………………………..……………………..…………...………...............2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang……………………………………….……....…..............................3
1.2. Rumusan Masalah...…………………………………………………………..……......4
1.3. Tujuan Penulisan…….……………………………………………………..….……....4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Difinisi dan Dasar Pengambilan
Keputusan………………………………………….…5
2.2 Jenis-jenis Keputusan
Organisasi…………………………………………………….…8
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dalam
Pengambilan Keputusan…………………..9
2.4 Implikasi Manajerial………………………………………………………..………..10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.………………………………….…………..…………………………….11
Daftar Pustaka……………....………………………………………..……….…………....12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap organisasi, baik dalam skala
besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi.
Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang
cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat
berjalan terus dengan lancar
Pengambilan keputusan tersebut
dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan
meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian
masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan
alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat
keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan
teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam
pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi.
Pembuatan keputusan diperlukan pada
semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap
perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses
perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan
ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam
pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan
masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan
berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau
operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan
rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang
berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan,
pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk
mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Hakikatnya kegiatan administrasi
dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan
tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi
masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan
seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi.
Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang
ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi
dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi
guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi
dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera
terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara
efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian dan dasar pengambilan
keputusan
2. Jenis-jenis keputusan dalam organisasi
3. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam organisasi
4. Implikasi manajerial
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan membuat makalah
ini adalah untuk mengetahui pengertian dan dasar dalam pengambilan keputusan.
Untuk mengetahui jenis-jenis keputusan apa saja yang ada dalam organisasi. Dan
juga factor-faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam
organisasi. Di samping itu, makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok
pada mata kuliah Softskill yang diberikan oleh pengajar.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Difinisi dan Dasar Pengambilan
Keputusan
Difinisi Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan
masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dan mengenai
unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya
merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan
unsur kegiatan yang sangat penting. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat
diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat.
Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan.
Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan
sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan
keputusan yang mendasarkan diri pada relasi sesama.
Kemudian terdapat definisi menurut para ahli, antara lain :
·Menurut George R. Terry :
pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
·Menurut Sondang P. Siagian :
pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
·Menurut James A. F. Stoner :
pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk
memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara
kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu
cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan
suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh
semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan
jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik
dari alternatif yang ada.
Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan
adalah :
1. Intuisi :
Suatu proses bawah sadar/tdk sadar yang timbul atau tercipta
akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas
intusi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh.
a. Segi positif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intusi adalah :
- Waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
- Untuk masalah
yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada
umumnya.
- Keampuan
mengambil keputusan dari peng-ambil keputusan itu sangat berperan, dan itu
perlu dimanfaatkan dengan baik.
b. Segi negatif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intusi adalah :
- Keputusan
yang dihasilkan relatif kurang baik.
- Sulit
mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
- Dasar-dasar lain
dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
- Pengalaman
2. Pengalaman :
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat
mempekira-kan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya,
baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman,
seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja
mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3. Fakta :
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang
dpt menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang :
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya
dilakukan oleh pim-pinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan
keputusan berdasarkan we-wenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
a. Segi positif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang adalah :
- Kebanyakan penerimanya adalah
bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah terpaksa.
- Keputusannya dapat dapat bertahan
dalam jangka waktu yg cukup lama.
- Memiliki otentisitas (otentik).
b. Segi negatif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan wewenang adalah :
- Dapat menimbulkan sifat
rutinitas.
- Mengasosiakan dengan
praktek dictatorial.
- Sering melewati
permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbul-kan kekaburan.
5. Rasional :
Pada pengambilan keputusan yg berdasar-kan rasional,
keputusan yg dihasilkan ber-sifat objektif, logis, lebih transparan, kon-sisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, shg dpt
dikatakan mendekati kebenaran atau se-suai dgn apa yg diinginkan.
Ada beberapa hal yg harus diperhatikan dalam pengambilan
keputusan secara rasional :
ü Kejelasan masalah.
ü Orientasi tujuan.
ü Pengetahuan alternative.
ü Preferensi yang jelas.
ü Hasil maksimal.
2.2 Jenis-jenis Keputusan Organisasi
Jenis keputusan dalam sebuah
organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk
mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat melibatkan
dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.
Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua
bagian yaitu :
A Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan
berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
B. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada
saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi dalam Pengambilan
Keputusan
·Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa
tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang
menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan
kesenangan.
· Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi
pada suatu situasi secara subjective.
·Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
·Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuanya dalam bertindak.
·Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan
antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
·Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu.
Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009)
menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah:
jenis kelamin pria atau wanita, peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan
kemampuan.
2.4 Implikasi Manajerial
Proses Pengambilan Keputusan dalam
partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan
kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat
khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait
dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Implikasi Manajerial dalam Pengambilan Keputusan :
1. Gaya Direktif (Pengarahan)
adalah Suatu gaya pengambilan keputusan dengan
ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional
2. Gaya Analitis
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi
yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
3. Gaya Konseptual
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi
yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang
tinggi juga
4. Gaya Perilaku
adalah suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi
yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang
tinggi
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami
paparkan dalam makalah ini dapat kami simpulkan bahwa pengambilan keputusan
adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh
sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi.
Dimana pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan
organisasi yang bersangkutan dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu
sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai permasalahan, inti masalah,
penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Selain informasi, dalam
penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan baik. Kemudian
dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah yang disertai dengan
konsekuensi positif dan negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan
dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih mudah untuk diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar